Saturday, March 11, 2023

Mengembangkan Kemampuan Komunikasi yang Baik: Tips dan Trik yang Ampuh

Ilustrasi orang yang sedang mengobrol 

Komunikasi yang baik adalah kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan jelas, tepat waktu, dan efektif. Hal ini melibatkan pemahaman mendalam tentang apa yang ingin disampaikan, siapa yang ingin menerima informasi tersebut, serta cara terbaik untuk menyampaikannya.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi yang baik adalah sebagai berikut:

Dengarkan dengan seksama

Sebelum berbicara, penting untuk mendengarkan dengan seksama apa yang sedang diucapkan oleh orang lain. Hal ini membantu untuk memahami perspektif mereka dan dapat memperkuat komunikasi yang saling menguntungkan.

Sederhanakan pesan Anda

Ketika menyampaikan informasi, pastikan pesan Anda jelas dan mudah dipahami oleh orang lain. Hindari menggunakan jargon yang tidak diketahui oleh orang banyak dan pergunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.

Jangan ragu untuk bertanya

Jika Anda tidak yakin dengan informasi atau ingin memperjelas sesuatu, jangan ragu untuk bertanya. Bertanya membantu untuk memastikan bahwa Anda memahami dengan benar apa yang sedang dibicarakan dan dapat memperkuat komunikasi yang efektif.

Gunakan bahasa tubuh yang tepat

Bahasa tubuh Anda, seperti ekspresi wajah, gerakan tangan, dan postur tubuh, dapat memengaruhi pesan yang ingin Anda sampaikan. Pastikan bahasa tubuh Anda sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.

Berlatih terus menerus

Seperti halnya keterampilan lainnya, kemampuan komunikasi juga membutuhkan latihan terus menerus. Berlatih komunikasi dengan orang lain dapat membantu meningkatkan kemampuan komunikasi Anda.

Dengan menguasai kemampuan komunikasi yang baik, Anda dapat meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain, membangun hubungan yang kuat, dan mencapai kesuksesan dalam kehidupan pribadi dan profesional.







Read more

Friday, June 3, 2022

Alasan Harus Bisa Bahasa Inggris

Good morning!

Pagi-pagi kepikiran untuk menulis kenapa kita harus bisa berbahasa Inggris. Seberapa penting sih emang? Apa pengaruhnya kalo kita bisa berbahasa Inggris? Worth it kah? ayo kita bahas satu persatu.

Pertama

Dengan bisa berbahasa Inggris kita dapat menyerap lebih banyak informasi dari berbagai belahan dunia. Jaman sekarang yang namanya cari informasi itu gampang banget guys. Dan informasi itu hampir rata-rata ada dalam bahasa Inggris. Mulai dari berita ekonomi sampai sepak bola, tips menarik seputar kehidupan sampai life hack! Banyak sekali yang bisa kita ambil manfaatnya jika bisa berbahasa Inggris

Kedua

Disamping informasi, banyak sumber pengetahuan tersedia dalam bahasa Inggris. Walau ada yang sudah di translate ke bahasa Indonesia, namun jumlahnya masih kalah banyak guys dengan yang ada di bahasa Inggris! Terlebih ilmu-ilmu khusus seperti eksakta, bisnis, sampai alam semesta masih banyak yang belum di translate ke bahasa Indonesia. Dan juga ilmu-ilmu lainnya yang sangat berguna untuk kita pelajari dan diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Ketiga

Membuka peluang Indonesia ke dunia luar. Bukan berarti dengan tidak berbahasa Inggris menutup peluang ya guys, namun jika masyarakat kita sebagian besar bisa berbahasa Inggris peluang kita menjadi destinasi wisata semakin terbuka lebar! Indonesia ini kaya akan sumber pariwisatanya lho guys! Dengan menjual daerah-daerah yang memiliki keindahan alam ke pasar global kita akan mampu meningkatkan pendapatan warga yang tinggal disana dengan kehadiran turis asing! Contohnya seperti bali guys!

Keempat

Tentu saja kesempatan kita untuk berbisnis dengan orang luar semakin lebar guys! Dunia sekarang sudah berbeda guys! Cari kerja sekarang gak cuma ke perusahaan tapi kita bisa mendapatkan kerja lewat jalur freelance. Bayaran freelance dari pengguna asing terutama dari dunia barat terhitung besar guys pendapatannya! Sudah banyak orang kita yang bekerja freelance terutama dari dunia digital dan memiliki customer orang luar! Jangan sia-siakan kesempatan itu guys dan mulai asah kemampuan bahasa inggris kamu untuk mendapatkan cuan!

Nah itu guys mengapa pentingnya bisa berbahasa Inggris. Bukan hanya sekedar belajar bahasa asing, namun kesempatan untuk mendapat berbagai macam hal positif dari sebuah bahasalah yang sebenarnya kita cari. Semangat guys!

Read more

Friday, August 6, 2021

Pengertian Dividen dan Keuntungannya Bagi Pemegang Saham

 Apa itu dividen?

Dividen adalah pembagian sebagian atau seluruh pendapatan perusahaan kepada sekelompok pemegang sahamnya, sebagaimana ditentukan oleh dewan direksi perusahaan. Pemegang saham biasa dari perusahaan yang membayar dividen biasanya memenuhi syarat selama mereka memiliki saham sebelum tanggal ex-dividend. Dividen dapat dibayarkan sebagai uang tunai atau dalam bentuk saham tambahan.

Dividen harus disetujui oleh para pemegang saham melalui hak suaranya. Meskipun dividen tunai adalah yang paling umum, dividen juga dapat diterbitkan sebagai saham atau properti lainnya.


Dividen adalah hadiah token yang dibayarkan kepada pemegang saham untuk investasi mereka dalam ekuitas perusahaan, dan biasanya berasal dari laba bersih perusahaan. Sementara sebagian besar keuntungan disimpan di dalam perusahaan sebagai laba ditahan—yang merupakan uang yang akan digunakan untuk kegiatan bisnis perusahaan yang sedang berlangsung dan di masa depan—selebihnya dapat dialokasikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Kadang-kadang, perusahaan mungkin masih melakukan pembayaran dividen bahkan ketika mereka tidak menghasilkan keuntungan yang sesuai. Mereka mungkin melakukannya untuk mempertahankan rekam jejak mereka yang mapan dalam melakukan pembayaran dividen secara teratur.


Dewan direksi dapat memilih untuk menerbitkan dividen dalam berbagai kerangka waktu dan dengan tingkat pembayaran yang berbeda. Dividen dapat dibayarkan pada frekuensi yang dijadwalkan, seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan. Misalnya, Walmart Inc. (WMT) melakukan pembayaran dividen triwulanan secara teratur.


Perusahaan juga dapat menerbitkan dividen khusus yang tidak berulang, baik secara individu maupun sebagai tambahan dividen terjadwal. Didukung oleh kinerja bisnis yang kuat dan prospek keuangan yang membaik, Microsoft Corp. (MSFT) mengumumkan dividen khusus sebesar $3,00 per saham pada tahun 2004, yang jauh di atas dividen triwulanan biasanya dalam kisaran $0,08 hingga $0,16 per saham.


Perusahaan yang lebih besar dan lebih mapan dengan laba yang lebih dapat diprediksi seringkali merupakan pembayar dividen terbaik. Perusahaan-perusahaan ini cenderung mengeluarkan dividen secara teratur karena mereka berusaha untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan cara selain dari pertumbuhan normal. Perusahaan di sektor industri berikut ini diamati untuk mempertahankan catatan rutin pembayaran dividen:

  • Basic materials
  • Oil and gas
  • Banks and financial
  • Healthcare and pharmaceuticals
  • Utilities
Pembayaran dividen mengikuti urutan kronologis peristiwa dan tanggal terkait penting untuk menentukan pemegang saham yang memenuhi syarat untuk menerima pembayaran dividen.
  • Tanggal pengumuman: Dividen diumumkan oleh manajemen perusahaan pada tanggal pengumuman, dan harus disetujui oleh pemegang saham sebelum dapat dibayarkan.
  • Ex-dividend date: Tanggal di mana kelayakan dividen berakhir disebut ex-dividend date atau hanya ex-date. Misalnya, jika suatu saham memiliki ex-date Senin, 5 Mei, maka pemegang saham yang membeli saham pada atau setelah hari itu TIDAK memenuhi syarat untuk mendapatkan dividen karena mereka membelinya pada atau setelah tanggal kadaluwarsa dividen. Pemegang saham yang memiliki saham satu hari kerja sebelum ex-date—yaitu pada hari Jumat, 2 Mei, atau lebih awal—akan menerima dividen.
  • Tanggal pencatatan: Tanggal pencatatan adalah tanggal batas, yang ditetapkan oleh perusahaan untuk menentukan pemegang saham mana yang berhak menerima dividen atau distribusi.
  • Tanggal pembayaran: Perusahaan mengeluarkan pembayaran dividen pada tanggal pembayaran, yaitu saat uang dikreditkan ke rekening investor.
Karena dividen tidak dapat diubah, pembayaran mereka biasanya menyebabkan uang keluar dari pembukuan perusahaan dan rekening bisnis selamanya. Oleh karena itu, pembayaran dividen berdampak pada harga saham, yang mungkin naik pada saat pengumuman kira-kira sebesar jumlah dividen yang diumumkan dan kemudian menurun dengan jumlah yang sama pada sesi pembukaan tanggal ex-dividend.

Misalnya, sebuah perusahaan yang diperdagangkan pada $60 per saham mengumumkan dividen $2 pada tanggal pengumuman. Segera setelah berita tersebut dipublikasikan, harga saham melonjak sekitar $2 dan mencapai $62. Katakanlah saham diperdagangkan pada $63 satu hari kerja sebelum tanggal ex-dividen. Pada tanggal ex-dividen, itu disesuaikan dengan $2 dan mulai diperdagangkan pada $61 pada awal sesi perdagangan pada tanggal ex-dividen, karena siapa pun yang membeli pada tanggal ex-dividend tidak akan menerima dividen. Harap diingat satu-satunya jaminan adalah harga menyesuaikan menurunkan harga saham dengan dividen pada tanggal ex-dividend.

Mengapa perusahaan membayarkan dividen?

Perusahaan membayar dividen karena berbagai alasan. Alasan ini dapat memiliki implikasi dan interpretasi yang berbeda bagi investor.

Dividen dapat diharapkan oleh para pemegang saham sebagai imbalan atas kepercayaannya terhadap suatu perusahaan. Manajemen perusahaan mungkin bertujuan untuk menghormati sentimen ini dengan memberikan rekam jejak pembayaran dividen yang kuat. Pembayaran dividen mencerminkan rekam jejak positif pada perusahaan dan membantu menjaga kepercayaan investor. Dividen juga disukai oleh pemegang saham karena diperlakukan sebagai pendapatan bebas pajak bagi pemegang saham di banyak negara. Sebaliknya, keuntungan modal yang direalisasikan melalui penjualan saham yang harganya telah meningkat dianggap sebagai penghasilan kena pajak. Pedagang yang mencari keuntungan jangka pendek mungkin juga lebih suka mendapatkan pembayaran dividen yang menawarkan keuntungan bebas pajak secara instan.

Deklarasi dividen yang bernilai tinggi dapat menunjukkan bahwa perusahaan berjalan dengan baik dan telah menghasilkan laba yang baik. Tetapi juga dapat menunjukkan bahwa perusahaan tidak memiliki proyek yang cocok untuk menghasilkan pengembalian yang lebih baik di masa depan. Oleh karena itu, ia menggunakan uangnya untuk membayar pemegang saham alih-alih menginvestasikannya kembali ke dalam pertumbuhan.

Jika sebuah perusahaan memiliki sejarah pembayaran dividen yang panjang, pengurangan jumlah dividen, atau penghapusannya, dapat memberi sinyal kepada investor bahwa perusahaan tersebut dalam masalah. Pengumuman penurunan 50% dividen dari General Electric Co. (GE), salah satu perusahaan industri terbesar Amerika, disertai dengan penurunan harga saham GE lebih dari enam persen pada 13 November 2017.

Pengurangan jumlah dividen atau keputusan untuk tidak melakukan pembayaran dividen mungkin tidak selalu berarti berita buruk tentang perusahaan. Mungkin saja manajemen perusahaan memiliki rencana yang lebih baik untuk menginvestasikan uangnya, mengingat keuangan dan operasinya. Misalnya, manajemen perusahaan dapat memilih untuk berinvestasi dalam proyek dengan pengembalian tinggi yang memiliki potensi untuk memperbesar pengembalian bagi pemegang saham dalam jangka panjang, dibandingkan dengan keuntungan kecil yang akan mereka realisasikan melalui pembayaran dividen.
Read more

Sunday, April 25, 2021

How do Entrepreneurs find opportunities

 Do you remember the day Steve Jobs released the iPhone?

The world knew this was a great gadget, everyone literally ran to get one — yet, very few could anticipate the massive business opportunity it represented.


Think about this:

Innovation represents opportunity.

  1. When Steve Jobs revealed the iPhone, how many iOS developers existed worldwide? Zero!
  2. How many were iOS experts? Zero!
  3. How many were making money on this platform? Zero!

To date, Apple has paid a total of over 200 billion U.S. dollars to iOS app developers selling goods and services through the App Store.

A year earlier, the cumulative payout to developers had amounted to 155 billion U.S. dollars. (Source Statista)

To answer your question, how do entrepreneurs find opportunities?

As innovation accelerates worldwide, be open to identifying the multiple opportunities that these new technologies represent.

Those willing to invest the time, money and effort, will find that the world full of exciting opportunities in the decades ahead.

Read more

The Best Sales Advice to Increase Selling

 “That price is ridiculous,” Luigi said after Mario gave him the proposal.

For $9,500 Mario’s team would do a quick rehab of Luigi’s rental property.

“What do you think is a reasonable price for that job?” Mario asked.

“Well Mario, $5,500 is already a high price.”

“Hey Luigi, you will save lots of money if YOU do it yourself.”

“Yes, but I don't know how.”

“That’s alright,” Mario said. “Pay me $3,500 and I'll teach you how to do it. Besides me saving you money, you'll learn and this will benefit you in your future projects.”

Sounds good! Let’s do it!” Luigi said.

“Great!” Mario turned around and told Luigi, “Come here, follow me! To get started, you’re going to need all these tools.” Mario showed him everything he needed.

“But I don't have any of those tools.”

“No problem, I’ll show you where to buy them,” Mario said.

“I can't buy all of those tools for one job, Mario!”

OK,” said Mario, “I’ll rent you all my tools for an additional $800.”

“Sounds fair, thank you,” Luigi said.

“Great Luigi! So I’ll meet you here on Monday to guide you while you do the job.”

“Monday?” Luigi paused. “I can’t do this on Monday. I work Monday through Friday. I’m only available on the weekends.”

“You know I don’t work weekends,” Mario said. “If you want to learn from me you need to take a few days off work. The project will take around 5 days, so take the whole week off.”

“I can’t miss a whole week of work!” Luigi exclaimed.

“Well, you should consider at least one extra day. When you do a job by yourself, you must consider unproductive hours,” said Mario.

“What do you mean by that?”

“You will need extra time planning the project, ordering materials, running errands, cleaning up the site, and disposing the waste, amongst other things. All these will be in addition to the construction time.”

Luigi stood there staring at Mario.

“Ohh, by the way,” Mario said, “Be ready with a truck before 6:00 am to pick up the materials and take them to the construction site.”

“Before 6 AM? With a pickup truck?” Luigi asked.

“This is just a suggestion Luigi, it’s really up to you. But remember, you will be paying the workers by the hour. Having them sitting around doing nothing waiting for the materials to arrive is not a good idea.”

“That will cost a fortune!” Luigi answered.

“Plus,” Mario continued, “remember, this is a rental property. Every day you have it vacant is costing you money.”

“Ohh yes, I don’t want to take this too long,” Luigi said.

“Okay Luigi, I’ll see you Monday,” Mario said as have him a strong handshake.

“No! Wait Mario!”

Mario stood there patiently.

“I now understand how much goes into this job, your $9,500 price sounds very reasonable. Please take care of the project,” Luigi said as he wrote Mario the check.


Now, to answer your question, what’s your best sales advice you can give?

Remember that people don’t buy products and services, they buy the value of the product or service that you’re offering them.

If you want to start a side-business, you must understand this!

Read more

Friday, November 15, 2019

The Difference Between Content and Content Marketing

Not a day goes by that some marketer somewhere around the world doesn’t try to figure this out. Here’s the answer. Some experts say that content is any word, image, or pixel that can be engaged with by another human being. In the context of this book, content is compelling content that informs, engages, or amuses.

What makes content marketing different from simple content is that content marketing must do something for the business. It must inform, engage, or amuse with the objective of driving profitable customer action.

Your content may engage or inform, but if it’s not accomplishing your business goals (for example, customer retention or lead generation), it’s not content marketing. The content you create must work directly to attract and/or retain customers in some way.

CONTENT MARKETING NEXT

According to the  Roper Public Affairs, 80 percent of buyers prefer to get company information in a series of articles versus an advertisement. Seventy percent say content marketing makes them feel closer to the sponsoring company, and 60 percent say that company content helps them make better product decisions.

Think of this: What if your customers looked forward to receiving your marketing? What would it be like if, when they received it via print, e-mail, website, social media, or mobile device, they spent 15, 30, or 45 minutes with it? What if you actually sold more by marketing your products and services less? Yes, you really can create marketing that is anticipated and truly makes a connection! You can develop and execute “sales” messages that are needed, even requested, by your customers. Content marketing is a far cry from the interruption marketing we are bombarded with every minute of every day. Content marketing is about marketing for the present and the future
Read more

Content Marketing VS Social Media Marketing: What's The Difference?

Indeed, content marketing heavily involves social media. And, of course, in social media, marketers use content to get their messages across. But although there is plenty of overlap between content marketing and social media marketing, they are actually two distinct entities, with different focal points, goals, and processes. To help clear the confusion, let’s look at the major ways in which they differ.

CENTER OF GRAVITY

In social media marketing, the center of gravity—the focus of the marketing activity—is located within the social networks themselves. When marketers operate social media campaigns, they are operating inside of Facebook, Twitter, Google+, and so on. As they produce content, they place it inside of these networks. In contrast, the center of gravity for content marketing is a brand website (your ultimate platform; see Chapter 19 for more), whether it be a branded web address, such as AmericanExpress.com, or a microsite for a brand’s specific product, such as Amex’s OPEN Forum. Social networks are vital to the success of content marketing efforts, but in this case, Facebook, Twitter, and Google+ are used primarily as a distributor of links back to the content on the brand’s website, not as containers of the content itself.

TYPES OF CONTENT

In social media marketing, content is built to fit the context of the chosen social platform: short messages in the 140 characters range for Twitter; contests, quizzes, and games for Facebook; and so on. With this type of marketing, brands model their behavior after that of the individuals using the social networks. On the other hand, in content marketing, the context of websites permits much longer forms of content. Brands can publish blog posts, videos, infographics, and e-books, just to name a few formats. With this type of marketing, brands model their behavior after that of media publishers.

OBJECTIVES

While both social media marketing and content marketing can be used for a multitude of purposes, social media marketing generally tends to focus on two main objectives. First, it is used for brand awareness: generating activity and discussion around the brand. Secondly, it is used for customer retention and satisfaction; brands can use social channels as an open forum for direct dialogues with customers, often around issues or questions that consumers have.

In contrast, content marketing’s website-based center of gravity enables it to focus more on demand (or lead) generation. As quality content brings prospects to a brand’s site, that brand can develop a relationship with the prospects and nurture them toward a lead conversion or purchase.

EVOLUTION OF ONLINE MARKETING

We need to think of social media marketing and content marketing less as two isolated options and more as interrelated parts of marketing’s ongoing evolution. The Internet has unleashed a revolutionary ability for every brand to communicate directly with its customers—without the need for a media industry intermediary.

Social media marketing is the natural first step in this process: access to users is direct (users spend lots of time on social networks), and content is generally formatted into shorter chunks, which makes the publishing process relatively easy. But as brands become more familiar with their new role as publisher, the natural progression is to move toward content marketing.

Yes, the bar here is higher: in content marketing, brands must produce longerform, higher-quality content and build audiences on their own sites— they must become true media publishers. But the rewards and results are arguably more powerful. Brands can engage more deeply with their customers through content marketing efforts.

And by driving consumers to its own website, a brand has a greater opportunity to gain leads and move them down the conversion funnel. As we all pioneer this new strategy of content marketing, a shared definition of what we do relative to approaches like social media marketing is invaluable
Read more

What Is Content Marketing?

Definitions

The marketing strategy goes by many names: Custom publishing, custom media, customer media, customer publishing, member media, private media, content strategy, branded content, corporate media, brand journalism, native advertising, inbound marketing, contract publishing, branded storytelling, corporate publishing, corporate journalism, and branded media.

Perhaps nothing says it better than  content marketing. But what exactly is content marketing?

CONTENT MARKETING: THE FORMAL DEFINITION

Content marketing is the marketing and business process for creating and distributing valuable and compelling content to attract, acquire, and engage a clearly defined and understood target audience—with the objective of driving profitable customer action. 

A content marketing strategy can leverage all story channels (print, online, in-person, mobile, social, and so on); be employed at any and all stages of the buying process, from attention-oriented strategies to retention and loyalty strategies; and include multiple buying groups. 

FROM MANAGING CONTENT MARKETING 

Content marketing is a strategy focused on the creation of a valuable experience. It is humans being helpful to each other, sharing valuable pieces of content that enrich the community and position the business as a leader in the field. It is content that is engaging, eminently shareable, and, most of all, focused on helping customers discover (on their own) that your product or service is the one that will scratch their itch. 

CONTENT MARKETING: LESS FORMAL DEFINITION 

Content marketing is owning media as opposed to renting it. It’s a marketing process to attract and retain customers by consistently creating and curating content in order to change or enhance a consumer behavior. 

CONTENT MARKETING: ELEVATOR PITCH 

Traditional marketing and advertising is telling the world you’re a rock star. Content marketing is showing the world that you are one.* 

CONTENT MARKETING: FOR PRACTITIONERS 

Content marketing is about delivering the content your audience is seeking in all the places they are searching for it. It is the effective combination of created, curated, and syndicated content.† Content marketing is the process of developing and sharing relevant, valuable, and engaging content to a target audience with the goal of acquiring new customers or increasing business from existing customers.

CONTENT MARKETING: FOR NONBELIEVERS 

Your customers don’t care about you, your products, or your services. They care about themselves, their wants, and their needs. Content marketing is about creating interesting information your customers are passionate about so they actually pay attention to you. 

This last definition is my favorite (with kudos to bestselling author David Meerman Scott for helping to popularize this), and the hardest for marketers and business owners to deal with. So often we marketers believe that our products and services are so special—so amazing—and we think that if more people knew about them, all of our sales problems would be solved
Read more

Wednesday, August 28, 2019

Contoh Getting Attention Beserta Percakapannya



Dalam bahasa percakapan sehari-hari, pastinya ada pembicaraan yang melibatkan sesuatu hal yang begitu menarik dan mengundang antusiasme, bukan?

Saat hal seperti itu yang dibicarakan, tentu nada bicara atau intonasi, termasuk diksi yang digunakan tidak akan sedatar pembicaraan biasanya.

Perlu digunakan pilihan kata-kata atau ekspresi yang bisa menarik perhatian seseorang atau diperhatikan oleh audience. Nah, artikel kali ini akan mengulas tentang ragam ekspresi untuk menarik perhatian orang lain.

Kita tidak bisa menebak kapan situasi getting someone else’s attention bisa terjadi karena biasanya terjadi begitu saja saat sedang terlibat dalam percakapan.

Biasanya percakapan ini digunakan saat meminta lawan bicara untuk memperhatikan topik yang sedang kita bicarakan, atau bisa juga tentang suatu benda yang sedang dibahas dalam dialog.

Dalam bahasa Inggris, ada loh kata-kata khusus yang bermakna menarik perhatian seseorang! Berikut di antaranya:
  • Excuse me!
  • Please, attention!
  • Give me attention, please!
  • Can you give attention?
  • Listen to me for a moment, please!
  • Look at this!
  • Hey!
  • Scoot over here!
  • Hello!
  • Excuse me, I wonder if I could trouble you…
  • Look what I’ve got here!
  • Everybody, may I have your attention, please?
  • Stop talking please!
  • You see?
Contoh Dialog Menarik Perhatian Seseorang
Untuk memperjelas bagaimana penerapan kata-kata di atas dalam sebuah percakapan, simak contoh-contoh dialog di bawah ini:

Contoh 1
Teacher: “Good morning, class.”
Students: “Good morning, Sir.”
Teacher: “Hi, class. Attention please. I will call your name. first, John Metthew?”
Students: “Present.”
Teacher: “Joseph?”
Students: “Present, Sir.”
Teacher: “Linda Armand?”
Students: “Present.”
Teacher: “Okay, class. Now we are going to study about symbiosis. Please open your text book in page 56. Is there any homework?”
Students: “Yes, Sir.”
Teacher: “What page is your homework?”
Students: “Page 45, Sir.”
Teacher: “Hey, look! Let’s discuss your homework first.”

Percakapan di atas terjadi di kelas, antara guru dan murid-murid. Kalimat menarik perhatian pertama ada pada kata “attention please” saat murid cenderung ribut dan tidak memperhatikan guru di depan kelas.
Kemudian di bagian akhir, sang guru juga mengucapkan kata “hey, look!” untuk menarik perhatian dan memulai sesi membahas pekerjaan rumah di halaman 45.

Contoh 2
A: “Will you hear my story?”
B: “Yes, I will. What is it about?”
A: “It is about our friend, Dina. Listen to me!”
B: “Okay.”
A: “Dina asked me to join her trip next week.”
B: “And then?”
A: “I am confused, because next week I will have my first text in my course.”
B: “I see. Then?”
A: “How to refuse Dina’s offer?”
B: “Just say the truth.”
A: “Okay I will try.”
B: “Anyway, look what I’ve got here!
A: “Why?”
B: “What do you think about my new motorcycle?”
A: “Wow! That is a cool motorcycle! Next time I will borrow it from you.”
B: “Sure you can.”

Dialog kedua adalah percakapan antara dua orang teman yang membahas tentang undangan liburan dari teman yang berbeda. Saat akan bercerita, diucapkan “listen to me!” untuk menarik perhatian agar lawan bicaranya menyimak cerita.
Usai mereka membahas hal tersebut dan menemukan solusinya, giliran lawan bicara yang mengucapkan “look what I’ve got here!” untuk menarik perhatian melihat motor yang baru saja dibelinya.

Contoh 3
Becky: “Why did you ask me to meet you, Sir?”
Teacher: “Please give this task to your class.”
Becky: “Ok, Sir. But where will you go, Sir?”
Teacher: “I have terrible headache. So please tell your friends to dot at page 23 point B.”
Becky: “I hope you will get better soon, Sir. I will announce this task to my friends.”
(At the class)
Becky: “Attention, please!
Class: “Yes?”
Becky: “We have to do the task on page 23 point B.”
Class: “Becky, please speak louder. We cannot listen to your voice!”
Becky: “Everybody, please give me your attention!”
Class: “The teacher asked me to tell you about this task. Please do the taks page 23 point B, because our teacher is getting terrible headache for now.”

Contoh percakapan ketiga juga terjadi di kelas, saat seorang guru yang sedang sakit menitipkan tugas pada seorang murid.
Setelah itu, saat kembali ke kelas, murid mendapati kelas cukup ribut karena tidak ada guru. Ketika Becky mengumumkan di depan kelas, suaranya tidak bisa terdengar dengan jelas.
Untuk itu ketika mengulangi pengumumannya, Becky menggunakan kalimat “Everybody, please give me your attention!” agar seluruh kelas mendengarkan instruksi darinya dan tidak salah menangkap informasi.

Contoh 4
Mayu: “Will you hear my story, Cel?”
Cela: “Yes, I will. What is it about?”
Mayu: “I have a problem in accessing this website.”
Cela: “What is it? Wait let me check in my computer.”
Mayu: “Yes, please.”
Cela: “Look! I can access it in this browser! It is also doesn’t work in Safari browser.”
Mayu: “Let me try the other browser.”
Cela: “Yes.”
Mayu: “Look what I’ve got here! I can open it easily, thanks to you!”
Cela: “Never mind. Anyway, listen to me for a moment.”
Mayu: “Sure.”
Cela: “I’m about to launch this clothing line next month. Will you give me review about the catalogue?”
Mayu: “Wow, congratulation! Of course, let me check!”
Cela: “Thank you, waiting for your feedback!”

Dialog antara dua teman di atas membahas tentang kesulitan mengakses sebuah alamat situs.
Namun saat subjek bernama Cela bisa mengaksesnya, secara reflek dia menggunakan kata “look!”untuk menarik perhatian Mayu melihat ke komputernya.
Setelah berhasil membuka dengan cara yang disarankan oleh Cela, Mayu juga mengucapkan “Look what I’ve got here!” Lalu dialog serupa juga terjadi di bagian akhir saat Cela meminta Mayu mendengarkan ceritanya lewat kalimat “listen to me for a moment”

Sudah paham? bakal lebih asik lagi jika kamu mempraktekannya secara langsung dengan temanmu yang didampingi oleh orang yang bisa bahasa Inggris contohnya gurumu, karena kamu bakal mengerti bagaimana cara pengucapannya yang benar dan pada saat apa kalimat tersebut memang pantas untuk diucapkan, nah ayo sekarang waktunya berlatih! :D

Read more

Saturday, May 25, 2019

Game Offline Terbaik Buat Mengisi Waktu Luang

This War of Mine

Game ini menyuguhkan sudut pandang yang sedikit berbeda dari kebanyakan game bertemakan perang lainnya, jika biasanya anda diposisikan sebagai seorang tentara handal lengkap dengan persenjataan, lain halnya dengan This War of Mine
Di dalam permainan ini kita akan merasakan perjuangan penduduk biasa yang terjepit di tengah kota yang dilanda perang, berjuang dengan kekurangan makanan, obat-obatan dan bahaya dari penembak jitu maupun penduduk lain yang mencoba menjarah seisi rumah.
Permainan ini terbagi menjadi 2 waktu yaitu, malam dan siang.
  • Pada siang hari kita hanya bisa didalam rumah dan memulai aktivitas seperti memasak,tidur,membuat peralatan/perabotan rumah,barter dengan orang lain
  • Nah baru pada malamnya kita benar-benar bisa berpetualang sesungguhnya, kita bisa memilih untuk berdiam diri sambil menjaga rumah dari jarahan penduduk lain atau memerintahkan karakter kita untuk mulai mengambil barang-barang di penjuru kota, yang nantinya barang-barang tersebut akan digunakan untuk bertahan hidup, mulai dari makanan,obat-obatan,senjata api,dll
Hidup,mati,ending game ditentukan oleh kita sendiri.
Jika anda tertarik dan ingin memainkan rasanya game ini lumayan mahal, setidaknya anda harus beli dengan harga Rp 189.000
Read more